Friday, November 2, 2012

CERPEN

UNTUKMU SELAMANYA     
Jiya panic melihat jam tangannya sudah menunjukan pukul 07.10, ia sudah terlambat pergi ke sekolah. Setelah mengambil sepotong roti dari meja, ia langsung pamit dan menarik kakaknya yang sedang sarapan untuk segera mengantarnya. Untunglah Jiya sampai tepat waktu,
“ Uh…slamet-slamet, 2 menit lagi gak nyampe, bisa mati nich…!!” celotehnya. Dan baru saja Jiya akan melangkahkan kakinya ke gerbang sekolah, Jiya dikagetkan oleh bunyi klakson dibelakangnya yang membuat Jiya menghentikan langkahnya.
“ Heh, loe tuch ngagetin aja yach…!!!” ujar jiya dengan wajah kesal.
“ Sorry, loe minggir dikit downk, gue bawa motor nich.” Jawab anak yg mengendarai motor itu
“ Heh, nenek-nenek rabun juga tahu, yang loe naikin itu motor, bukan sapi!!” Omel Jiya
“ ya makanya loe minggir, biar motor gue bisa masuk.”
“ enak aja, yang duluan nyampe kan gue, kenapa loe yang masuk duluan???” Jiya tidak mau mengalah, tadi ia buru-buru dari rumah sampe gak sarapan karena takut telat, sekarang malah ada orang yang seenaknya mau mendahuluinya, Jiya tidak bisa membiarkan hal itu. Adu mulut antara mereka pun terjadi, mereka sama-sama tidak mau kalah, baru setelah mendengar bunyi bel mereka bisa diam dan bergegas masuk sekolah.

Bel pulang berbunyi, dan semua anak
berhamburan keluar dari kelasnya. Jiya melangkahkan kakinya menuju gerbang dengan riang gembira, karena didepan gerbang sana pasti kakaknya sudah menunggu seperti biasanya. Tapi…
“ lho..koq gak ada…???” Jiya heran ketika tidak menemukan kakaknya disekeliling tempat dimana kakaknya biasa menunggu. Padahal kak Ardy gak pernah telat menjemputnya, kak Ardy selalu sampai setengah jam sebelum sekolah bubar. Ini tidak biasanya, Jiya mencoba menunggu kakaknya dan berfikir positif, mungkun macet, atau motor kak ardi mogok, atau kak Ardy disuruh dulu sama mama, fikirnya. Tapi setelah satu jam menunggu dan kakaknya tak kunjung datang Jiya mulai panic. Tiba-tiba handphonenya bunyi, Jiya lega karena itu telp dari Kak Ardy
“ halo kak, kakak dimana, Jiya udah pegel dich nungguin kakak..”
“ Jiya, maafin kakak yach, hari nie jiya pulang sendiri aja, kakak gak bisa jemput soalnya di kampus ada ujian dadakan. “ ujar kak ardy di ujung telp
“tapi kak,,,”
“ tut..tut..tut..” kak ardy memetikan telp sebelum jiya sempat menolak atau mengiyakan. Jiya bingung, Jiya takut nyasar karena selama ini ia tidak pernah pulang sendiri. Saat itu, ada motor yang tiba-tiba berhenti didepannya. Rupanya itu anak yang tadi pagi bertengkar dengannya didepan gerbang.
“ mau pulang bareng…??” ajak anak itu, Jiya tidak menjawab dan pura-pura tidak mendengar,
“ ya udah kalo gak mau, gue duluan yach, tapi jangan salahiun gue kalau nanti loe digangguin sama preman sini karena diem disini sendirian.” Ujar anak itu smabil menghidupkan kembali motornya. Mendengar ucapan anak itu, ?Jiya jadi makin takut dan akhirnya mau diantar pulang. Selama pejalanan, Jiya diam seribu bahasa, begitu pula anak itu. Jiya takutt anak itu brniat jahat dan menculiknya. Pemikiran yang sangat tidak masuk akal, karena ternyata anak itu mengantarnya pulang dengan selamat sampai rumah, tapi anak itu langsung pergi sebelum Jiya sempat mengucapkan terimakasih

0 comments:

Post a Comment