A.
Letak pulau madura
a)
Geografis
b) Batas
sebelah utara: Laut Jawa
c) Batas
sebelah selatan: Selat Madura
d) Batas
sebelah timur: Laut Jawa
e) Batas
sebelah barat: Selat Madura.
f)
Astronomis
Secara geografis
pulau madura adalah sebuah pulau yang terdiri dari 4 kabupaten terletak di
timur laut Jawa kurang lebih 7 sebelah selatan dari khatulistiwa diantara 112
dan 114 bujur timur. Luas Pulau Madura 4.887 Km2,. Panjangnya kurang lebih 190
Km dan jarak yang terlebar 40 Km. Pantai utara merupakan suatu garis panjang
yang hampir lurus. Pantai selatannya di bagian timur mempunyai dua teluk yang
besar terlindung oleh pulau-pulau, gundukan pasir dan batu-batu karang.
B. Budaya
pulau madura
1.
Kerapan Sapi
Menyebut nama madura, benak kita akan langsung
teringat pada budaya khas dari pulau
madura, karapan sapi. Karapan sapi adalah perlombaan pacuan sapi ( bull race ) yang mana pada perlombaan
ini, sepasang sapi berpacu pada lintasan tanah, menarik semacam kereta dari
kayu (tempat joki berdiri dan mengendalikan pasangan sapi tersebut) dipacu
dalam lomba adu cepat melawan pasangan-pasangan sapi lain.
Trek pacuan
tersebut biasanya sekitar 100 meter dan lomba pacuan dapat berlangsung sekitar
sepuluh detik sampai duapuluh detik. Bagi masyarakat madura sendiri, karapan
sapi seakan telah menjadi ajang yang prestisius, terutama bagi para pemilik
sapi karapan. Mereka akan semakin terangkat status sosialnya apabila sapi
karapan yang dimilikinya berhasil menjuarai perlombaan tersebut. Jangan salah,
harga satu ekor sapi karapan, terlebih untuk yang berhasil menjuarai perlombaan karapan sapi, akan bernilai
berpuluh - puluh kali lipat dari harga sapi biasa, bisa mencapai ratusan juta
rupiah.
Harga
tersebut mungkin akan terasa berimbang, mengingat perawatannya yang juga ekstra
super dan melebihi sapi peliharaan pada biasanya, kandang yang khusus dan super
bersih, ramuan obat khusus dan berpuluh puluh butir telur yang rutin dan wajib
menjadi konsumsi sehari-hari sapi karapan itu sendiri._
2.
Carok
Carok adalah tradisi pembunuhan karena alasan tertentu yang berkaitan dengan
harga diri dan kemudian diikuti oleh antar kelompok atau antar-klan menggunakan
senjata (biasanya celurit).
Tidak ada peraturan resmi dalam pertarungan ini karena carok merupakan tindakan yang dianggap negatif dan kriminal dan ilegal. Ini adalah bagaimana orang Madura dalam mempertahankan harga diri dan “keluar” dari masalah yang rumit.
Biasanya, “carok” adalah cara terakhir oleh masyarakat Madura dalam memecahkan masalah. Carok biasanya terjadi ketika masalah datang yang menyangkut kehormatan bagi orang-orang Madura (sebagian besar disebabkan ketidaksetiaan dan martabat / kehormatan keluarga)
Tidak ada peraturan resmi dalam pertarungan ini karena carok merupakan tindakan yang dianggap negatif dan kriminal dan ilegal. Ini adalah bagaimana orang Madura dalam mempertahankan harga diri dan “keluar” dari masalah yang rumit.
Biasanya, “carok” adalah cara terakhir oleh masyarakat Madura dalam memecahkan masalah. Carok biasanya terjadi ketika masalah datang yang menyangkut kehormatan bagi orang-orang Madura (sebagian besar disebabkan ketidaksetiaan dan martabat / kehormatan keluarga)
3. Kebudayaan
Okol
Orang Madura untuk menyebutnya
olahraga gulat tradisional.Tradisi okol biasa dilakukan pada saat musim kemarau
berkepanjangan melanda. Namun apabila kita lihat baik dari tujuan maupun
pelaksanaannya okol hampir sama dengan kebudayaan ojung
3.
Kebudayaan Macopat
Orang madura menyebutnya dengan
mamaca (membaca), merupakan kebudayaan madura yang juga bisa dikategorikan
berbentuk kesenian. Tembang yang ditulis dengan bahasa jawa ini dilantunkan
dengan syair-syair tertentu, atau juga yang dikanal dengan istilah tembeng.
Biasanya dalam pembacaan macopat ini
terkadang diringi dengan alunan musik, dan yang sering dengan menggunakan
seruling.
4. Ritual Ojung
Ritual Ojung adalah sejenis
permainan yang melibatkan dua orang untuk beradu fisik dengan dilengkapi media
rotan berukuran besar sepanjang 1 meter sebagai alat memukul.ritual ini
biasanya diselenggarakan agar segera turun hujan dan terhindar dari malapetaka
akibat kekeringan musim kemarau.Dan biasanya diiringi dengan musik yang jarang
dijumpai di daerah lain yang terdiri dari 3 buah dung (akar pohon siwalan) yang
dilubangi di tengahnya sehingga bunyinya seperti bas, dan kerca serta satu alat
musik kleningan sebagai pengatur lagu.
5. Kebudayaan Petik
Laut
Tradisi inidilakukan untuk mensyukuri karunia serta
nikmat yang diberikan oleh sang maha pencipta yaitu Allah SWT. Dan juga agar
diberikan keselamatan dan kelancaran rezeki dalam bekerja.Ritual atau tradisi
tersebut, biasanya dimulai dengan acara pembacaan istighotsah dan tahlil
bersama oleh masyarakat yang dipimpin oleh pemuka agama setempat.Setelah itu,
masyarakat melepaskan sesaji ke laut sebagai rasa ungkapan syukur kepada Tuhan
Yang Maha Esa.
6. Kebudayaan
Rokat
Kebudayaan
ini dilakukan dengan maksud jika dalam suatu keluarga hanya ada satu
orang laki-laki dari lima bersaudara, maka harus diadakan acara Rokat. Acara
Rokat ini biasanya dilaksanakan dengan mengundang topeng yang diiringi dengan alunan musik gamelan
Madura dan sembari dibacakan macopat.
C. Wisata
Pulau madura
Pada
hakekatnya madura memiliki empat daerah kabupaten/kota yaitu Bangkalan,Pamekasan,Sampang, dan
Sumenep. Keempat daerah tersebut memiliki tempat wisata yang cukup bagus akan
tetapi terdapat banyak wisata religi yang mana terdapat banyak pengunjung dalam
sehari.
·
Bangkalan
·
Pamekasan
·
Sampang
·
Sumenep
a.
Sumeneap
b.
Bangkalan
· Pantai Rongkang
· Pantai Sambilangan
· Bukit Geger
· Pantai siring kemuning
· Wisata Religi Kuburan Aermata ebu
· Wisata Religi Perahu Peninggalan saichona Moh.
Chollil
· Museum Cakraningrat
· Wisata Religi Makam Sultan Abdul Kadirun
· Wisata Religi Makam Syaichona Cholil
c. Sampang
·
Pulau
Mandangin
·
Kuburan
Madegan
·
Waduk
Klampis Desa Kramat kecamatan Kedungdung
·
Air terjun
Toroan
·
Rimba monyet
- Nepa Raden segoro
·
Reruntuhan
Pababaran
·
Pemandian
Sumber Otok
·
Wisata Alam
Goa Lebar
·
Monumen
Sampang
·
Situs Ratoh
Ebuh
·
Sumur Daksan
·
Situs Makam
Pangeran Santo Merto
·
Situs Makam
Bangsacara dan Ragapatmi
·
Situs Makam
Sayyid Ustman Bin Ali Bin Abdillah Al-Habsyi
d.
Pamekasan
·
Pantai
Talang Siring
·
Pantai
jemiang
·
Pantai
Batu Kerbuy
·
Api
tak Kunjung Padam
·
Wisata
Ziarah Makam Keramat Pasarean Batuampar
·
Situs
Pangeran Ronggo
D. Bahasa
Madura
Bahasa Madura adalah bahasa Melayu-Polinesia,
bahasa yang digunakan oleh sekitar enam juta orang di bagian timur Jawa Timur,
pulau yang berdekatan dengan Madura, dan di sejumlah besar pulau-pulau kecil di
sekitarnya. Bahasa madura merupakan bahasa tradisional yang cukup unik, keunikan
bahasa madura terdapat pada logat-logat dalam kosakata bahasa madura yang mana
dalam kesehariannya terdapat sedikit perbedaan antara daerah satu dan daerah
lainnya di pulau madura, suatu contoh daerah Sumenep untuk menyebut kata “itu”
yakni “ghruwah” sedangkan di daerah Sampang yaitu “rowah”.
Begitu juga dengan banyaknya kata
yang sedikit mirip akan tetapi memiki arti yang berbeda, nah tentunya hal
tersebut bagi orang yang bukan orang madura akan sulit membaca bunyi kata
dengan benar, contoh: bedde(wadah), bedde’(bedak), bedde(sobek).
Hal
tersebut banyak terjadi dalam kosakata madura.
Nah, mengingat saya juga berdarah
madura, sesuai penglihatan saya yang terjadi dilapangan, saya akan mencoba
mengelompokkan dalam beberapa daerah yang mana terdapat perbedaan logat. Yang
pertama saya membagi tiga bagian yakni barat, tengah, dan timur. Bagian barat
merupakan logat agak keras dalam tutur bahasanya yakni bangkalan termasuk pulau
kecil bawean, bagian tengah ditempati oleh sampang, dan bagian timur yaitu
kabupaten sumenep dan pamekasan termasuk sapudi dan pulau kecil kangean.
Pengelompokan daerah di atas dapat dilihat terdapat perbedaan yang mencolok
antar tiga kelompok dalam tutur bahasa dan logat, baik dalam kosakata maupun
intonasi.
Disisi lain juga terdapat banyak
masyarakat madura yang berimigrasi ke bagian timur pulau jawa, sehingga tidak
menutup kemungkinan masyarakat madura banyak yang menetap dan beristri orang
jawa. Hal ini terjadi atas pengaruh penjajahan belanda dan buruknya lahan
pertanian di madura saat itu dan memacu mereka untuk berpindah ke jawa dalam
jumlah cukup besar dan hal tersebut terpencar kedalam beberapa tempat di bagian
timur jawa timur
Nah, hal di atas inilah yang dapat
memunculkan suatu nama atau sebutan bagi masyarakat keturunan madura yang
terdapat beberapa daerah bagian timur jawa timur yaitu dengan sebutan “ Wilayah
Tapal Kuda ”.yaitu mereka yang berasal dari madura yang berimigrasi dalam
jumlah besar ke dalam beberapa daerah dibagian timur jawa timur seperti malang,
pasuruan, lumajang, probolinggo jember,situbondo dan banyuangi.logatnya juga
bisa kita lihat dari mana meraka berasal. Orang madura yang barada di
malang,pasuruan dan surabaya ternyata berasal dari Bangkalan, sedangkan di
probolinggo, lumajang dan jember berasal dari sampang, kemudian di situbondo,
bondowoso, dan banyuangi (kelurahan wongsorejo), pada dasarnya berasal dari
pamekasan dan sumenep.
Nah
sekarang coba lihat pemetaan di bawah ini.
A. Madura
|
B. Madurese
of “ Tapal Kuda”
|
1. West
Madurese
a.
Bawean
b.
Bangkalan
|
a.
Malang
b.
Pasuruan
|
2. Central
Madurese
a. Sampang
|
a.
Probolinggo
b.
Lumajang
|
3. East
Madurese
a.
Sumenep
b.
Pamekasan
c.
Sapudi
d.
Kangean
|
a. Situbondo
b. Banyuwangi
c. Bondowoso
|
0 comments:
Post a Comment