Monday, October 3, 2011

PULAU MADURA

 

         A.    Letak pulau madura

a)         Geografis
b)      Batas sebelah utara: Laut Jawa
c)      Batas sebelah selatan: Selat Madura
d)     Batas sebelah timur: Laut Jawa
e)      Batas sebelah barat: Selat Madura.


f)         Astronomis
Secara geografis pulau madura adalah sebuah pulau yang terdiri dari 4 kabupaten terletak di timur laut Jawa kurang lebih 7 sebelah selatan dari khatulistiwa diantara 112 dan 114 bujur timur. Luas Pulau Madura 4.887 Km2,. Panjangnya kurang lebih 190 Km dan jarak yang terlebar 40 Km. Pantai utara merupakan suatu garis panjang yang hampir lurus. Pantai selatannya di bagian timur mempunyai dua teluk yang besar terlindung oleh pulau-pulau, gundukan pasir dan batu-batu karang.

        B.    Budaya pulau madura
1.      Kerapan Sapi

Menyebut nama madura, benak kita akan langsung teringat pada budaya khas dari pulau madura, karapan sapi. Karapan sapi adalah perlombaan pacuan sapi ( bull race ) yang mana pada perlombaan ini, sepasang sapi berpacu pada lintasan tanah, menarik semacam kereta dari kayu (tempat joki berdiri dan mengendalikan pasangan sapi tersebut) dipacu dalam lomba adu cepat melawan pasangan-pasangan sapi lain.

Trek pacuan tersebut biasanya sekitar 100 meter dan lomba pacuan dapat berlangsung sekitar sepuluh detik sampai duapuluh detik. Bagi masyarakat madura sendiri, karapan sapi seakan telah menjadi ajang yang prestisius, terutama bagi para pemilik sapi karapan. Mereka akan semakin terangkat status sosialnya apabila sapi karapan yang dimilikinya berhasil menjuarai perlombaan tersebut. Jangan salah, harga satu ekor sapi karapan, terlebih untuk yang berhasil menjuarai perlombaan karapan sapi, akan bernilai berpuluh - puluh kali lipat dari harga sapi biasa, bisa mencapai ratusan juta rupiah.

Harga tersebut mungkin akan terasa berimbang, mengingat perawatannya yang juga ekstra super dan melebihi sapi peliharaan pada biasanya, kandang yang khusus dan super bersih, ramuan obat khusus dan berpuluh puluh butir telur yang rutin dan wajib menjadi konsumsi sehari-hari sapi karapan itu sendiri._
2.       Carok
Carok adalah tradisi pembunuhan karena alasan tertentu yang berkaitan dengan harga diri dan kemudian diikuti oleh antar kelompok atau antar-klan menggunakan senjata (biasanya celurit).

Tidak ada peraturan resmi dalam pertarungan ini karena carok merupakan tindakan yang dianggap negatif dan kriminal dan ilegal. Ini adalah bagaimana orang Madura dalam mempertahankan harga diri dan “keluar” dari masalah yang rumit.

Biasanya, “carok” adalah cara terakhir oleh masyarakat Madura dalam memecahkan masalah. Carok biasanya terjadi ketika masalah datang yang menyangkut kehormatan bagi orang-orang Madura (sebagian besar disebabkan ketidaksetiaan dan martabat / kehormatan keluarga)
3.      Kebudayaan Okol
Orang Madura untuk menyebutnya olahraga gulat tradisional.Tradisi okol biasa dilakukan pada saat musim kemarau berkepanjangan melanda. Namun apabila kita lihat baik dari tujuan maupun pelaksanaannya okol hampir sama dengan kebudayaan ojung
3.      Kebudayaan Macopat
Orang madura menyebutnya dengan mamaca (membaca), merupakan kebudayaan madura yang juga bisa dikategorikan berbentuk kesenian. Tembang yang ditulis dengan bahasa jawa ini dilantunkan dengan syair-syair tertentu, atau juga yang dikanal dengan istilah tembeng.
Biasanya dalam pembacaan macopat ini terkadang diringi dengan alunan musik, dan yang sering dengan menggunakan seruling.
4.      Ritual Ojung
Ritual Ojung adalah sejenis permainan yang melibatkan dua orang untuk beradu fisik dengan dilengkapi media rotan berukuran besar sepanjang 1 meter sebagai alat memukul.ritual ini biasanya diselenggarakan agar segera turun hujan dan terhindar dari malapetaka akibat kekeringan musim kemarau.Dan biasanya diiringi dengan musik yang jarang dijumpai di daerah lain yang terdiri dari 3 buah dung (akar pohon siwalan) yang dilubangi di tengahnya sehingga bunyinya seperti bas, dan kerca serta satu alat musik kleningan sebagai pengatur lagu.
5.      Kebudayaan Petik Laut
Tradisi  inidilakukan untuk mensyukuri karunia serta nikmat yang diberikan oleh sang maha pencipta yaitu Allah SWT. Dan juga agar diberikan keselamatan dan kelancaran rezeki dalam bekerja.Ritual atau tradisi tersebut, biasanya dimulai dengan acara pembacaan istighotsah dan tahlil bersama oleh masyarakat yang dipimpin oleh pemuka agama setempat.Setelah itu, masyarakat melepaskan sesaji ke laut sebagai rasa ungkapan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa.
6.      Kebudayaan Rokat

Kebudayaan ini dilakukan dengan maksud jika dalam suatu keluarga hanya ada satu  orang laki-laki dari lima bersaudara, maka harus diadakan acara Rokat. Acara Rokat ini biasanya dilaksanakan dengan mengundang topeng  yang diiringi dengan alunan musik gamelan Madura dan sembari dibacakan macopat.

          C.    Wisata Pulau madura
                                                                                                                                                                                          Pada hakekatnya madura memiliki empat daerah kabupaten/kota  yaitu Bangkalan,Pamekasan,Sampang, dan Sumenep. Keempat daerah tersebut memiliki tempat wisata yang cukup bagus akan tetapi terdapat banyak wisata religi yang mana terdapat banyak pengunjung dalam sehari.
·         Bangkalan
·         Pamekasan
·         Sampang
·         Sumenep

a.       Sumeneap
b.     Bangkalan
·     Pantai Rongkang
·     Pantai Sambilangan
·     Bukit Geger
·     Pantai siring kemuning
·     Wisata Religi Kuburan Aermata ebu
·     Wisata Religi Perahu Peninggalan saichona Moh. Chollil
·     Museum Cakraningrat
·     Wisata Religi Makam Sultan Abdul Kadirun
·     Wisata Religi Makam Syaichona Cholil

c.       Sampang
·       Pulau Mandangin
·       Pantai Camplong
·       Kuburan Madegan
·       Waduk Klampis Desa Kramat kecamatan Kedungdung
·       Air terjun Toroan
·       Rimba monyet - Nepa Raden segoro
·       Reruntuhan Pababaran
·       Pemandian Sumber Otok
·       Wisata Alam Goa Lebar
·       Monumen Sampang
·       Situs Ratoh Ebuh
·       Sumur Daksan
·       Situs Makam Pangeran Santo Merto
·       Situs Makam Bangsacara dan Ragapatmi
·       Situs Makam Sayyid Ustman Bin Ali Bin Abdillah Al-Habsyi
d.      Pamekasan
·         Pantai Talang Siring
·         Pantai jemiang
·         Pantai Batu Kerbuy
·         Api tak Kunjung Padam
·         Wisata Ziarah Makam Keramat Pasarean Batuampar
·         Situs Pangeran Ronggo

       D.    Bahasa Madura
            Bahasa Madura adalah bahasa Melayu-Polinesia, bahasa yang digunakan oleh sekitar enam juta orang di bagian timur Jawa Timur, pulau yang berdekatan dengan Madura, dan di sejumlah besar pulau-pulau kecil di sekitarnya. Bahasa madura merupakan bahasa tradisional yang cukup unik, keunikan bahasa madura terdapat pada logat-logat dalam kosakata bahasa madura yang mana dalam kesehariannya terdapat sedikit perbedaan antara daerah satu dan daerah lainnya di pulau madura, suatu contoh daerah Sumenep untuk menyebut kata “itu” yakni “ghruwah” sedangkan di daerah Sampang yaitu “rowah”.
            Begitu juga dengan banyaknya kata yang sedikit mirip akan tetapi memiki arti yang berbeda, nah tentunya hal tersebut bagi orang yang bukan orang madura akan sulit membaca bunyi kata dengan benar, contoh: bedde(wadah), bedde’(bedak), bedde(sobek).
Hal tersebut banyak terjadi dalam kosakata madura.
            Nah, mengingat saya juga berdarah madura, sesuai penglihatan saya yang terjadi dilapangan, saya akan mencoba mengelompokkan dalam beberapa daerah yang mana terdapat perbedaan logat. Yang pertama saya membagi tiga bagian yakni barat, tengah, dan timur. Bagian barat merupakan logat agak keras dalam tutur bahasanya yakni bangkalan termasuk pulau kecil bawean, bagian tengah ditempati oleh sampang, dan bagian timur yaitu kabupaten sumenep dan pamekasan termasuk sapudi dan pulau kecil kangean. Pengelompokan daerah di atas dapat dilihat terdapat perbedaan yang mencolok antar tiga kelompok dalam tutur bahasa dan logat, baik dalam kosakata maupun intonasi.
            Disisi lain juga terdapat banyak masyarakat madura yang berimigrasi ke bagian timur pulau jawa, sehingga tidak menutup kemungkinan masyarakat madura banyak yang menetap dan beristri orang jawa. Hal ini terjadi atas pengaruh penjajahan belanda dan buruknya lahan pertanian di madura saat itu dan memacu mereka untuk berpindah ke jawa dalam jumlah cukup besar dan hal tersebut terpencar kedalam beberapa tempat di bagian timur jawa timur
            Nah, hal di atas inilah yang dapat memunculkan suatu nama atau sebutan bagi masyarakat keturunan madura yang terdapat beberapa daerah bagian timur jawa timur yaitu dengan sebutan “ Wilayah Tapal Kuda ”.yaitu mereka yang berasal dari madura yang berimigrasi dalam jumlah besar ke dalam beberapa daerah dibagian timur jawa timur seperti malang, pasuruan, lumajang, probolinggo jember,situbondo dan banyuangi.logatnya juga bisa kita lihat dari mana meraka berasal. Orang madura yang barada di malang,pasuruan dan surabaya ternyata berasal dari Bangkalan, sedangkan di probolinggo, lumajang dan jember berasal dari sampang, kemudian di situbondo, bondowoso, dan banyuangi (kelurahan wongsorejo), pada dasarnya berasal dari pamekasan dan sumenep.
Nah sekarang coba lihat pemetaan di bawah ini.
A. Madura
B.   Madurese of “ Tapal Kuda”
1.   West Madurese
a.    Bawean
b.    Bangkalan

a.      Malang
b.     Pasuruan
2.   Central Madurese
     a. Sampang


a.      Probolinggo
b.     Lumajang
3.   East Madurese
a.    Sumenep
b.    Pamekasan
c.    Sapudi
d.   Kangean

a.    Situbondo
b.    Banyuwangi
c.    Bondowoso





















                         



0 comments:

Post a Comment